Nama : Yoel Abraham Martua
NPM : 28210636
Kelas : 4eb17
SUDUT PANDANG SEJARAH
Sejarah
akuntansi merupakan sejarah internasional. Kronologi berikut ini menunjukkan
bahwa akuntansi telah meraih keberhasilan besar dalam kemampuannya untuk
diterapkan dari satu kondisi nasional ke kondisi lainnya sementara di pihak
lain memungkinkan timbulnya pengembangan terus – menerus dalam bidang teori dan
praktik di seluruh dunia.
1. Sistem
pembukuan berpasangan (double-entry
bookkeeping) berawal dari negara – negara kota di Italia pada abad ke-14
dan ke-15. Perkembangannya didorong oleh pertumbuhan perdagangan internasional
di Italia Utara dan keinginan pemerintah untuk menemukan cara dalam mengenakan
pajak terhadap transaksi komersial. “Pembukuan ala Italia” kemudian beralih ke
Jerman untuk membantu para pedagang pada zaman Fugger dan kelompok Hanseatik.
Singkat kata, gagasan akuntansi pembukuan berpasangan mencapai kepulauan
Inggris. Perkembangannya menciptakan kebutuhan yang tak terelakkan lagi bagi
kepentingan komersial Inggris untuk mengelola dan mengendalikan perusahaan
daerah koloni serta untuk pencatatan perusahaan kolonial. Kebutuhan – kebutuhan
tersebut menyebabkan tumbuhnya masyarakat akuntansi pada tahun 1850-an dan profesi
akuntansi publik di Skotlandia dan Inggris tahun 1870-an.
2. Perkembangan
juga terjadi di tempat lain, model akuntansi Belanda di ekspor ke Indonesia.
Sistem akuntansi Prancis menemukan tempatnya di Polinesia dan wilayah di Afrika
yang di bawah pemerintahan Prancis, sedangkan kerangka pelaporan sistem Jerman
berpengaruh di Jepang, Swedia dan Rusia.
SUDUT
PANDANG KONTEMPORER
Terdapat
sejumlah faktor tambahan yang turut menambah pentingnya mempelajari akuntansi
internasional. Faktor – faktor ini tumbuh dari pengurangan yang signifikan dan
terus – menerus hambatan perdagangan dan pengendalian modal secara nasional
yang terjadi bersamaan dengan kemajuan dalam teknologi informasi. Pengendalian
nasional terhadap arus modal, valuta asing, investasi asing langsung dan
transaksi terkait telah diliberalisasikan secara dramatis dalam beberapa tahun
terakhir, sehingga mengurangi hambatan terhadap bisnis internasional.
PERTUMBUHAN
DAN PENYEBARAN OPERASI MULTINASIONAL
Bisnis internasional secara
tradisional terkait dengan perdagangan luar negeri. Kegiatan ini yang barakar
dari masa lampau, akan terus berlanjut.
Isu akuntansi utama yang berhubungan dengan kegiatan ekspor dan impor adalah akuntansi untuk transaksi mata uang asing. Bisnis internasional saat ini semakin berhubungan dengan investasi asing langsung, yang meliputi pendirian sistem manufaktur atau distribusi di luar negeri dengan membentuk afiliasi yang dimiliki seutuhnya, usaha patungan atau aliansi strategis. Operasi yang dilaksanakan di luar negeri membuat manajer keuangan dan akuntan menghadapi resiko barupa semua jenis masalah yang ketika operasi perusahaan tidak mereka hadapi ketika operasi perusahaan dilaksanakan didalam wilayah satu negara.
Isu akuntansi utama yang berhubungan dengan kegiatan ekspor dan impor adalah akuntansi untuk transaksi mata uang asing. Bisnis internasional saat ini semakin berhubungan dengan investasi asing langsung, yang meliputi pendirian sistem manufaktur atau distribusi di luar negeri dengan membentuk afiliasi yang dimiliki seutuhnya, usaha patungan atau aliansi strategis. Operasi yang dilaksanakan di luar negeri membuat manajer keuangan dan akuntan menghadapi resiko barupa semua jenis masalah yang ketika operasi perusahaan tidak mereka hadapi ketika operasi perusahaan dilaksanakan didalam wilayah satu negara.
KOMPETISI GLOBAL
Faktor lain yang turut menyumbangkan
semakin pentingnya akuntansi internasional adalah fenomena kompetisi global.
Penentuan acuan (benchmarking), suatu
tindakan untuk membandingkan kinerja satu pihak dengan suatu standar yang memadai
bukan hal yang baru. Yang baru adalah standar perbandingan yang digunakan kioni
melampaui batas – batas nasional.
Dalam penentuan acuan terhadap
pesaing internasional, seseorang harus berhati – hati untuk memastikan bahwa
perbandingan yang dilakukan memang benar – benar dapat dibandingkan. Sebagai
contoh, satu alat ukur kinerja yang sering digunakan adalah pengembalian atas
ekuitas (return on equity – ROE).
MERGER DAN
AKUISISI LINTAS BATAS
Merger umumnya diringkas dengan
istilah sinergi operasi atau skala ekonomi, akuntansi memainkan peranan yang
penting dalam mega konsolidasi ini karena angka - angka yang dihasilkan
akuntansi bersifat mendasar dalam proses penilaian perusahaan. Perbedaan aturan
pengukuran nasional dapat memperumit proses panilaian perusahaan.
Sebagai contoh, penilaian perusahaan
sering kali didasarkan pada faktor - faktor berbasis harga, seperti rasio harga
atas laba (P/E). Pendekatan di sini adalah untuk menurunkan rata-rata faktor
P/E untuk perusahaan yang sebanding dalam industri dan menerapkan faktor ini
atas laba yang dilaporkan oleh perusahaan yang sedang dinilai untuk
menghasilkan harga tawaran yang memadai. Perhatian utama perusahaan yang
melakukan akuisisi ketika sedang memberikan tawaran atas target akuisisi asing
adalah sejauh apa faktor E (laba-earnings) dalam ukuran P/E ini merupakan
refleksi sesungguhnya dari variabel yang sedang diukur, bila dibandingkan
dengan hasil dari perbedaan pengukuran akuntansi. Perbedaan aturan pengukuran
akuntansi dapat menimbulkan arena bermain yang tidak sebanding dalam pasar
untuk memperoleh kendali perusahaan.
INOVASI
KEUANGAN
Manajemen resiko telah menjadi
istilah yang populer dalam lingkungan perusahaan dan menajemen. Dengan
deregulasi pasar keuangan dan pengendalian modal yang terus dilakukan, volatilitas
dalam harga komoditas, valuta asing, kredit dan ekuitas menjadi hal yang biasa.
Berdasarkan kondisi dunia saat ini, manajer keuangan perlu menyadari resiko
yang mereka hadapi yang berasal dari volatilitas tersebut, memutuskan resiko
manakah yang perlu dilindungi dan mengevaluasi hasil strategi manajemen risiko
yang dijalankan. Meskipun kemajuan teknologi memungkinkan pergeseran risiko
keuangan ke pihak lain, tetapi beban untuk mengukur risiko antar pihak tidak dapat
dialihkan dan sekarang berada pada pundak sekelompok besar pelaku pasar.
INTERNASIONALISASI
PASAR MODAL
Faktor yang banyak menyumbang
perhatian lebih terhadap akuntansi internasional dikalangan eksekutif
perusahaan, investor, regulator pasar, pembuat standar akuntansi dan para
pendidik ilmu bisnis adalah internasionalisasi pasar modal seluruh dunia.
Federasi Pasar Modal Dunia (World Federation of Exchnages) melaporan
bahwa jumlah perusahaan domestik mencatatkan sahamnya meningkat di beberapa
pasar dan menurun di beberapa pasar yang lain selama masa - masa awal dekade
sekarang. Meskipun demikian, rata – rata ukuran dan volume perdagangan per
tahun atas perusahaan yang mencatatkan sahamnya telah tumbuh secara besar, yang
sebagian disebabkan oleh merger dan akuisisi, yang juga berakibat pada
penghapusan pencatatan saham (delisting)
yang dilakukan beberapa perusahaan yang terkait.
Tiga wilayah pasar ekuitas terbesar
adalah Amerika Utara, Asia Pasifik dan Eropa
1. Amerika Utara
Ekonomi AS dan pasar sahamnya mengalami pertumbuhan tanpa henti selama
tahun 1990-an. Pada tahun 2000, baik NYSE maupun Nasdaq mendominasi bursa efek
lain diseluruh dunia dalam hal kapitalisasi pasar, nilai perdagangan saham
domestik, nilai perdagangan saham asing, modal yang diperoleh perusahaan yang
baru terdaftar, jumlah perusahaan domestik yang mencatatkan saham dan jumlah
perusahaan asing yang mencatatkan sahamnya.
2. Asia
Banyak ahli yang memperkirakan Asia
akan menjadi wilayah pasar ekuitas kedua terpenting. Republik Rakyat Cina
(Cina) muncul sebagai perekonomian global utama dan negara-negara “Macan Asia”
mengalami pertumbuhan dan pembangunan yang fenomenal. Beberapa krisis keuangan di
Asia selama tahun 1990-an menunjukkan kerentanan dan ketidakmatangan
perekonomian di Asia dan memperlambat pertumbuhan pasar modal di wilayah ini.
Namun demikian, prospek pertumbuhan
masa depan dalam pasar ekuitas Asia tampak kuat. Kapitalisasi pasar sebagai persentase
dari produk domestik bruto (Gross Domestic Product-GDP) di Asia terbilang
rendah dibandingkan Amerika Serikat dan beberapa pasar utama Eropa, yang
menunjukkan bahwa pasar ekuitas dapat memainkan peranan yang lebih besar di banyak
perekonomian Asia.
3. Eropa Barat
Eropa adalah wilayah pasar ekuitas terbesar kedua di dunia dalam hal
kapitalisasi pasar dan volume perdagangan. Perluasan ekonomi secara signifikan
turut menyumbangkan pertumbuhan pasar ekuitas Eropa yang cepat selama paruh
kedua tahun 1990-an. Faktor terkait di Eropa kontinental adalah perubahan
perlahan menuju orientasi ekuitas yang sudah lama menjadi ciri - ciri pasar
ekuitas London dan Amerika Utara.
PASAR
EKUITAS EROPA – TINJAUAN LEBIH DEKAT
Pasar modal Eropa sedang mengalami perubahan
besar dalam waktu singkat, sebagian dikarenakan globalisasi perekonomian dunia
dan meningkatnya integrasi ekonomi di
dalam Uni Eropa. Perubahan ini mencerminkan dan sekaligus merupakan contoh
perubahan yang terjadi di pasar modal di seluruh dunia.
Budaya
Ekuitas yang Baru di Eropa Kontinental
Persaingan yang intensif di kalangan
bursa efek Eropa memicu timbulnya perkembangan suatu budaya ekuitas. Selama
tahun 1990-an pasar Eropa Kontinental menjadi lebih berorientasi kepada
investor untuk meningkatkan kredibilitas mereka dan menarik pencatatan saham
baru. Banyak regulator efek dan bursa efek Eropa telah melaksanakan aturan
pasar lebih ketat dan memperkuat upaya penegakan aturan.
Meski demikian, persaingan ketat juga menyebabkan bursa efek dan regulator nasional untuk mempermudah aturan pencatatan saham dan memberikan pengecualian khusus bagi perusahaan penerbit saham.
Meski demikian, persaingan ketat juga menyebabkan bursa efek dan regulator nasional untuk mempermudah aturan pencatatan saham dan memberikan pengecualian khusus bagi perusahaan penerbit saham.
Perusahaan di Eropa Kontinental
telah memulai upaya untuk meningkatkan lingkup pengungkapan yang dilakukan,
memperbaiki pelaporan keuangan dan memperkuat tata kelola perusahaan mereka
selama tahun 1990-an untuk menarik modal baru dan minat investor. Namun banyak dari
perusahaan termasuk diantaranya perusahaan terbesar didunia, masih tertinggal
jauh pengungkapan dan standar pencatatan saham yang ada di Inggris dan Amerika
Utara.
Pencatatan
dan Penerbitan Saham Lintas Batas
Gelombang minat melakukan pencatatan
saham lintas batas yang terjadi di pasar baru Eropa, menunjukkan bukti bahwa
perusahaan penerbit saham bermaksud melakukan pencatatan lintas - batas di
Eropa untuk memperluas kelompok pemegang saham, meningkatkan kesadaran terhadap
produk mereka dan/atau membangun kesadaran masyarakat terhadap perusahaan,
khususnya di negara - negara dimana perusahaan memiliki operasi yang signifikan
dan/atau pelanggan utama.
Banyak perusahaan Eropa mengalami
kesulitan ketika memutuskan dimana meningkatkan jumlah modal atau mencatatkan
sahamnya. Pengetahuan mengenai berbagai pasar ekuitas dengan hukum, aturan dan
karakter kelembagaan yang berbeda saat diperlakukan saat ini. Pemahaman
mengenai bagaimana karakteristik perusahaan penerbit saham dan bursa efek saling
berhubungan. Negara asal, industri, dan besarnya penawaran perusahaan penerbit
saham hanyalah beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan.
Sumber :
D.S.Choi,Frederick dan Garyk,Meek.2005.International
Accounting.Jakarta:Salemba Empat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar